Selasa, 22 Juni 2010

Bersabarlah maka akan beruntung --> orang sabar disayang tuhan

KotaSantri.com :
pernahkah kita merasa di uji oleh Allah? Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah. Jarang sekali kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita teringat bahwa itu pun merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula diantara kita yang tegar menghadapinya.

Al-quran mengajarkan kita untuk berdoa : ”ya Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya” (QS. 2:286)

Doa tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya.

Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai berani memalsu kwitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah? Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke ”orang pintar” agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke ”kursi” yang lebih empuk? Nukankah karena takut kehabisan harta kita jadi enggan mengeluarkan zakat dan shadaqah?

Al-quran melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut. Allah berfirman: ”dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sdikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”(QS.2:155)

Amat menarik bahwa Allah menyebut orang sabarlah yang akan mendapat berita gembira. Jadi bukan orang yang menang atau orang yang gagah, tapi orang yang sabar. Biasanya kita akan cepat-cepat berdalih ”yah sabarkan ada batasnya..” atau lidah kita berseru ”sabar sih sabar, saya sih kuat tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?..” Memang manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan sendiri.

Kemudian Allah menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar pada ayat diatas : ”(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun ” (QS. 2:156)

Ternyata, begitu mudahnya Allah melukiskan orang sabar itu. Bukankah kita sering mengucapkan kalimat ”innalillahi..” ? orang sabarkah kita ? nanti dulu ! andaikata kita mau merenung makna kalimat Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun maka kita akan tahu bahwa sulit sekali menjadi orang yang sabar. Arti kalimat tersebut adalah ”Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami akan kembali” kalimat ini ternyata bukan hanya sekedar kalimat biasa. Kalimat ini mengandung pesan dan kesadaran tauhid yang tinggi. Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena kita semua adalah milik Allah, kita berasal dari-Nya dan baik suka maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Allah dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah. Inilah orang yang sabar menurut Al-quran.

Ikhlaskah kita bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba hilang? Relakah kita bila proyek yang sudah didepan mata tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita dan diberikan kepada saingan kita. Berubah menjadi dengkikah kita bila melihat tetangga kita sudah membeli barang baru, mobil baru atau malah rumah baru? Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran bahwa semuanya dari Allah dan akan kembali kepada Allah?

Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Bila kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut di tengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah menjanjikan dalam Al-quran : ”Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. Dalam sebuah hadis qudsi Allah berfirman : ”siapa yang tak rela menerima ketentuanKu, silahkan keluar dari bumiKu”. Subhanallah......

0 komentar:

Posting Komentar